17 Nov 2017

Mengenal lebih dekat : Apa itu Telenursing?

Mengenal Lebih Dekat : Apa Itu Telenursing?
Assyfa Siti Rohmah, UPN “Veteran” Jakarta
Abstrak
Perkembangan teknologi dan sistem informasi sudah sangat berkembang, tidak hanya dalam dunia manajemen, bisnis atau organisasi saja, kini sistem informasi sudah berkembang di dunia kesehatan, terutama di dunia keperawatan salah satu contohnya adalah telenursing.
Di beberapa negara seperti Australia dan Inggris telenursing ini sudah berkembang dan berhasil digunakan dengan laju pertumbuhan yang tinggi. Telenursing sendiri dapat membantu menyelesaikan permasalahan seperti jarak yang jauh. Di indonesia sendiri telenursing belum begitu berkembang seperi di negara-negara lain. Namun seiring dengan peningkatan perkembangan teknologi infomasi di Indonesia, diharapkan telenursing ini dapat berkembang dengan baik dalam pelayanan kesehatan khususnya dalam praktik keperawatan.
Kata Kunci: Sistem Informasi keperawatan, telenursing, pelayanan kesehatan
Latar belakang
   Perkembangan teknologi dan sistem informasi yang semakin berkembang telah membuat dampak yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari dan dunia kesehatan terutama dalam dunia keperawatan. Dewasa ini, perawat semakin dituntut untuk menjadi perawat yang profesional tidak hanya sebagai pelaksana saja namun sebagai pembaharu yang dapat mengedepankan perkembangan dan juga pemanfaatan teknologi dan sistem informasi dalam dunia kesehatan, terutama di keperawatan yang dapat meningkatkan pelayanan kesehatan untuk klien atau pasien. Selain itu, teknologi informasi dan sistem informasi yang berkembang di dunia kesehatan dapat memudahkan masyarakat untuk dapat mengakses pelayanan keperawatan yang dibutuhkannya dimanapun ia berada salah satu nya dengan tele-nursing.
   Disamping teknologi dan sistem informasi yang berkembang, perkembangan internet juga ikut memengaruhi keefektifan dalam perkembangan telenursing ini. Dengan penerapan telenursing dalam dunia keperawatan pada pelayanannya dapat meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan partisipatif keluarga. Pada kesempatan ini penulis mencoba mengggali lebih dalam mengenai telenursing beserta beberapa contohnya, sehingga perawat indonesia bisa  memamami, mengembangkan dan mengaplikasikan telenursing.
Pembahasan
   Teknologi informasi dibidang keperawatan adalah teknologi informasi yang mengintegrasikan ilmu keperawatan, komputer, ilmu pengetahuan, dan ilmu informasi untuk mengelola dan mengkomunikasikan data, informasi, dan pengetahuan dalam praktek keperawatan. Informatika keperawatan memfasilitasi integrasi data, informasi, dan pengetahuan untuk dukungan klien, perawat, dan penyedia lainnya dalam pengambilan keputusan mereka dalam semua peran dan pengaturan (Terhuyung & Bagley-Thompson, 2002 dalam Salim, 2010)
   Telenursing adalah salah satu jenis dari pelayanan telehealth yang berkembang di dunia sistem infomasi dan komunikasi. Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang telenursing, baiknya kita mengetahui secara umum mengenai telehealth.
Telehealth atau telemedicine, digunakan secara bergantian untuk merujuk pada pelayanan yang menggunakan teknologi elektronik pada pasien tanpa harus bertatap muka atau dengan keterbatasan jarak. Pada telehealth ini, secara umum ada dua teknologi yang digunakan yaitu teknologi simpan dan sampaikan (store and forward seperti teknologi x-ray dapat dikirimkan pada spesialis untuk diinterpretasikan) ; dan teknologi real time dimana pasien dan perawat dapat berinteraksi di waktu yang sama.
Menurut Greenberg M. Elisabeth (2000),  jenis dan pembagian dari telehealth ada dua yaitu:
1.      Telemedicine, yang dibagi lagi menjadi lima yaitu: teleradiology (pengiriman data suatu gambaran radiografi dari suatu tempat ke tempat lain secara elektronik untuk mendapatkan hasil diagnosa dan dapat digunakan untuk konsultasi satu sama lain) , teledermatology(suatu pengobatan kulit dimana menggunakan teknologi elektronik untuk dapat mentransfer keadaan kulit dari satu povider lokasi satu ke lokasi lain), telepathology(aplikasi di dalam telemedicine yang melibatkan penggunaan teknologi komputer dan teknologi komunikasi dalam melakukan diagnostik pada suatu spesimen penyakit), telepsyciatry(teknologi yang dikembangakan untuk memberikan pelayanan, pembelajaran klinis dan penelitian yang dapat memberikan informasi yang diberikan terkait pasien sehingga dapat digunakan untuk media konferensi antara tim dokter, perawat dan tim medis lainnya dalam memberikan pelayanan dan perawatan bagi pasien dari jarak jauh atau wilayang yang sulit dijangkau) , dan teleoncology.
2.      Telenursing, yang di dalamnya terbagi lagi menjadi dua
a.       Telephone nursing, terdiri dari : triage(proses khusus untuk memilah pasien berdasar tidak kegawatdaruratannya untuk menentukan jenis penanganan dan transportasinya yang biasa dilakukan di rumah sakit atau di lapangan seperti apda kondisi bencana, konsepnya adalah memilih pasien mana yang akan ditangani lebih dahulu untuk menyelamatkan jiwanya), advice & infromation (saran dan informasi), appointments & referrals (perjanjian dan petunjuk), symptom management (pengelolaann dalam gejala yang ada), demand management (pengeloalaan permintaan) dan disease management (pengelolaan penyakit).
b.      Telehomecare, terdiri dari: assesment & intervention (pengkajian dan rencana tindakan dalam asuhan keperawatan), education(pengetahuan), suportive care (perhatian yang mendukung), discharge followup (tindak lanjut saat keluat dari rumah sakit), dan disease managemet (pengelolaan penyakit).


Bagan 1: Jenis dan pembagian Telehealth (sumber: Greenberg M. Elisabeth, 2000)
  
Kita telah mengetahui secara umum tentang teleheath dan pembagiannya. Lalu, apa itu telenursing?
Telenursing didefiniskan sebagai praktek keperawatan jarak jauh menggunakan teknologi telekomunikasi (National Council Of State Boards of Nursing, 2011)
   Telenursing adalah penggunaan teknologi dalam keperawatan untuk meningkatkan perawatan bagi pasien (Skiba, 1998). Telenursing ini menggunakan teknologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien.
    Telenursing adalah salah satu alat atau jenis dari  telekomunikasi dan teknologi informasi untuk menyediakan praktik keperawatan dengan jarak jauh. Telenursing ini akan menjadi sesuatu yang dapat mempermudah dalam mengirimkam atau memberitahu rekam medis pasien (asuhan keperawatan) ke pasien yang dapat diakses pasien di rumahnya dengan menggunakan kamera dan komputer. (S.kumar,2011)
   Telenursing adalah salah satu penggunaan teknologi telekomunikasi dalam keperawatan untuk meningkatkan perawatan. Telenursing melibatkan penggunaan saluran komunikasi elektromagnetik (seperti kawat/kabel, radio dan optik) untuk mengirimkan suara, data dan video. Selain itu, telenursing juga digambarkan sebagai komunikasi jarak jauh antara manusia dan atau komputer.(kozier, 2015)
   Berikut beberapa manfaat telenursing dalam dunia kesehatan:
1.      Mengurangi jarak tempuh
2.      Menghemat waktu tempuh menuju pelayanan kesehatan
3.      Meningkatkan mutu pelayanan perawatan yang dilakukan dirumah
4.      Meningkatkan keefektifan dan keefisienan biaya kesehatan,pasien dan keluarga
5.      Meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis.
6.      Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan.
7.      Memungkinkan perawat untuk mengontrol pasien dan mengingatkan pasien walaupun tidak bertemu secara langsung
8.      Meningkatkan pengetahuan pasien
9.      Pasien/klien dapat melakukan konsultasi tentang perawatan
10.  Pasien/klien dapat memeriksa hasil dari test kesehatan yang telah dilakukan,
11.  Dapat menjadi bantuan untuk dokter dalam pelaksaan perawatan medis.
Selain manfaat dan keuntungan di atas, menurut American Nurse Assosiation  metode pelayanan telenursing ini memberikan beberapa keuntungan antara lain:
1.      Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu
2.      Mempersingkat hari rawat dan mengurangi biaya perawatan
3.      Membantu memenuhi kebutuhan kesehatan
4.      Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi
5.      Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan di rumah dengan jarak yang jauh dari pelayanan kesehatan
6.      Mendorong tenaga keseatan atau daerah yang kurang terlayani untuk mengakses penyedia layanan melalui mekanisme seperti: konferensi video dan internet.
Manfaat lain dari metode telenursing dalam dunia kesehatan maupun pendidikan adalah
1.      Dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan dan menambah wawasan dan pengetahuan bagi perawat baik yang berada di kota besar ataupun di pelosok yang secara geofafis sulit untuk diakses. Selain itu dapat memfasilitasi pembelajaran dan atau konsultasi mengenai asuhan keperawatan dari perawat primer dengan perawat spesalis.
2.      Dapat memantau perkembangan serta memandirikan pasien dan keluarga dalam merawat diri sendiri. Hal ini biasanya dilakukan oleh pasien yang sudah bisa pulang tetapi harus menjalani perawatan secara mandiri dirumah, disinilah peran telenursing untuk memantau nya.
3.      Dapat memantau dan memandu rehabilitasi pasienpasca dirawat dirumah sakit.
   Telenursing ini berkembang sangat cepat diberbagai negara karena beberapa faktor salah satunya adalah peningkatan angka kematian. Dengan banyaknya manfaat telenursing  dapat membantu memecahkan dan menurunkan masalah kekurangan dalam dunia keperawatan, meminimalkan jarak dan mengurangi atau menyelamatkan waktu perjalanan, dan menjaga pasien walaupun tidak ada di rumah sakit.
   Penggunaan yang paling umum pada telenursing ini adalah penggunaan call center yang dioperasikan dan diatur oleh pengelola organisasi perawatan di setiap rumah sakit , yang terdiri dari staff atau perawat yang tercatat sebagai manajer kasus atau yang bertanggung jawab sebagai pemberi informasi dan sebagai konseling untuk mengatur akses pasien dan penggunaan ruangan gawat darurat.
   Telenursing juga digunakan di rumah. Contohnya, seorang pasien yang tidak bisa melakukan akivitas atau mengalami hambatan untuk bergerak, atau pasien dengan penyakit kronis seperti diabetes, atau pasien dengan kelainan syaraf atau penyakit yang menyerang sistem syaraf seperti parkinson, dapat tetap berada dirumah dan dikunjungi dan dibantu secara teratur oleh seorang perawat dengan videoconference, videophone, dsb. Selain itu juga ada aplikasi yang dapat digunakan untuk pedoman bantuan asuhan keperawatan untuk pasien setelah operasi, perawaatan luka dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan  tersebut membutukan keterlibatan dari keluarga tidak hanya pasien dan klien atau pasiennya saja.



Gambar 1 Alur Telenursing
Salah satu contoh telenursing yang pernah dilaksanakan adalah N-SMSI (Ners Short message Service) oleh. N-SMSI ini adalah salah satu bentuk telenusing yang tidak membutuhkan biaya yang mahal karena dibangun dengan berbasis website, menginduk pada suatu provider email. N-SMSI ini merupakan bentuk intervensi keperawatan komunitas, dimana perawat mengirimkan SMS kepada pasien. SMS berisi pesan pengingat untuk meminum oabt dan nutrisi yang dikirim setiap hari dengan frekuensi yang disesuaikan dengan jadwal minum obat pasien. Hasilnya model manajemen keperawatan N-SMSI ini dapat meningkatkan kepatuhan minum obat pasienn karena diberikan peran pengingat minum obat 15 menit sebelum waktu minum obat, sehingga baik pasien ataupun keluarga selalu ingat waktu minum obat pasien. ( Eka Mishbahatul, dkk 2015 Model Manajemen Perawatan Untuk Meningkatkan Kepatuhan Minum Obat dan Satus Gizi Pasien TB Paru. Jurnal Ners Vol 10 No1)
   Contoh lainnya selain N-SMSI adalah TeleHomeCare atau Home Health Care (HHC). Home Health Care ini adalah program yang didesain untuk mengidentifikasi dan mengdokumentasikan perawatan standar untuk pasien di rumah setelah rawat inap dan membutukan pemantauan. TeleHomeCare ditujukan untuk mengontrol dan mengevaluasi pasien setelah keluar dari rumahsakit.
Pada pasien Sistem HHC ini terdiri dari satu set box yang terhubung pada tv dan telphone dan sebuah kamera yang focus yang ditaruh di atas box. Kamera ini dapat berpindah atau memfokuskan secara otomatis untuk menampilkan gambar seperti luka, mata kaki beserta pembengkakannya apabila ada dsb. Selain itu pasien dalam pemantauan akan menerima pemantauan fisiologis untuk mengetahui keaadan mereka. Misal untuk pasien dengan congestive heart failure(CHF) atau gagal jantung kongestif menerima oximeter untuk mengukur saturasi oksigen dalam tubuhnya dan tensimeter digital (otomatis) untuk mengukur tekanan darahnya.
Dalam TeleHomeCare ini, perawat akan menelepon pasien dan pasien akan mengangkat teleponnya. Ketika itu, perawat aka mengontrol audio dan video secara bersamaan. Perawat akan mengisi semua data yang diperlukan dan memulai pemantauan. . (Finkelstein, S M., dkk, 2006 Home Telehealth Improves Clinical Outcomes at Lower Cost for Home Health Care. Telemedicine and E-Health Vol 12 No 2 )

Gambar 2. TeleHomeCare(sumber: pubs.sciepub.com/ajphr/1/1/3/index.html)
   Contoh berikutnya dari telenursing adalah Personal Digital Assistants(PDA). Personal Digital Assistants (PDA) ini adalah suatu alat berupa portable yang merupakan komputer genggam dan sering ditemu di rumah sakit, biasanya digunakan oleh dokter dan perawat. Perawat dapat mengakses secara cepat informasi tentang obat, penyakit dan penghitungan kalkulasi obat atau oenghitungan cairan IV fluid/infus. Perawat dapat menyimpan data pasien, membuat grafik/table, mengefisiensikan data, mengorganisasikan data, mendokumentasikan intervensi keperawatan da membuat rencana asuhan keperawatan. Apabila pasien dan perawat memiliki PDA tentu dapat diterapkan komunikasi keperawatan tingkat mutahir yang tidak menonjolkan peran tatap muka (face to face) antara perawta dan pasien (telenursing).
Satu studi kecil di Hongkong menunjukan bahwa meskipun pasien merasa bahwa menggunakan PDA dapat meningkatkan efisiensi perawat dalam pengambilan data dan perhitungan, pasien terkadang khawatir hasilnya tidak akurat. Untuk itu diperlukan peran perawat untuk menjelaskan kegunaan dari PDA ini, selain itu perawat juga harus siap menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dijawab pasien. (Ayu, NMS. 2012. Penggunaan Teknologi Personal Digital Assistance (PDA) dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Keperawatan. Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjung Pinang Vol 2 No 2)
Sebagai suatu sistem tak hanya keuntungan atau kelebihan yang ada, tentunya telenursing  memiliki beberapa kekurangan yang tidak dapat dihindari, antara lain:
1.      Kurangnya interaksi secara langsung (face-to-face) antara perawat dengan klien yang nantinya berdampak buruk pada kualitas pelayanan kesehatan karena banyak anggapan bahwa kontak langsung dengan pasien dangatlah penting terutama untuk dukungan emosional dan sentuhan terapeutik.
2.      Belum meratanya atau gangguan pada internet atau terputusnya hubungan komunikasi dapat menggaggu aktifitas pelayanan yang sedang berjalan akibat gangguan cuaca dan gangguan lainnya
3.      Adanya kemungkinan risiko terhadap keamanan dan kerahasiaan dokumen klien.
4.      Biaya yang diperlukan cukup mahal
5.      Kemungkinan terjadinya perbedaan persepsi mengenai telenursing berdasarkan pada Nilai budaya di suatu wilayah atau negara.
  Perlu diketahui bahwa telenursing ini penuh dengan aspek legal/hukum, etik dan isu-isu. Di berbagai negara atau kota telenursing ini tidak diperbolehkan atau dilarang, seandainya boleh pun, perawat yang melakukan harus memiliki lisensi dari rumah sakit nya dan dari negara atau pimpinan wilayah setempat.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam penggunaan aplikasi telenursing, perawat harus memastikan kebijakan umum kesehatan yang mengatur praktek (standar operasi prosedur) ada, perhatika kode etik dan tingkatkan profesionalisme, keamanan dan kerahasiaan pasien.  Selain itu, telenursing ini perlu memerhatikan strategi dan kebijakan pengembangan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan kesehatan terutama dalam asuhan keperawatan.
Pelaksanaan telenursing di Indonesia memang belum begitu berkembang, namun ada beberapa rumah sakit seperti Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati (RSUP Fatmawati), Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto (RSPAD Gatot Subroto), dan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang mulai mengembangkan sistem telenursing.  
Simpulan
Telenursing merupakan salah satu alat atau jenis dari  telekomunikasi dan teknologi informasi untuk menyediakan praktik keperawatan dengan jarak jauh yang melibatkan penggunaan saluran komunikasi elektromagnetik (seperti gelombang, radio dan optik) untuk mengirimkan suara, data dan video.
Telenursing  dapat membantu memecahkan dan menurunkan masalah kekurangan dalam dunia keperawatan, meminimalkan jarak dan mengurangi atau menyelamatkan waktu perjalanan, dan menjaga pasien walaupun tidak ada di rumah sakit.
Terdapat beberapa contoh dari telenursing yaitu N-SMSI (Ners Short Message Service), TeleHomeCare, dan Personal Digital Assistants(PDA). Ketiga contoh ini menjadi bukti bahwa sistem informasi dalam dunia kesehatan sudah berkembang.
Telenursing ini dapat mendatangkan manfaat apabila metode ini dilakukan secara efektif dalam aktifitas pelayanan kesehatan dengan melibatkan berbagai pihak, baik dari instansi atau rumah sakit terkait, pemerintahan wilayah setempat, pasien dan tentunya keluarga pasien. Selain itu, perawat perlu mengikuti pelatihan komunikasi agar lebih mudah dalam mengaplikasikan dan mengembangkan berbagai aplikasi tele-nursing.
Saran
1.   Sebagai seorang perawat, harus bisa mengikuti perkembangan zaman dan terbiasa dengan perubahan yang mungkin akan terjadi
2.      Mengikuti pelatihan atau seminar baik tentang sistem informasi keperawatan ataupun tentang asuhan keperawatannya sendiri untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan.
3.      Dapat mengikuti perkembangan zaman agar tidak tertinggal oleh arus globalisasi
4.      Meningkatkan pengetahuan agar dapat menjadi seorang perawat yang profesional dan kompeten.
5.      Metode telenursing ini tentunya sangat membutuhkan peran perawat agar dapat berkembang, karena setiap gerakan menuju lebih baik membutuhkan perawat yang kompeten dan mau menjadi pembaharu, mengembangkan metode ini agar banyak orang yang mengenal dan mengetahui.
6.      Melaksanakan setiap kegiatan dengan tidak melanggar kode etik dan kebijakan yang telah berlaku.

Daftar Pustaka

Kumar, S., and Helen Snooks.2011.Telenursing.London:Springer

Kozier and Erb’s.2015. Fundamental of Nursing Australian Edition Vol.1 3rd Ed.
Australia:Pearson Education Inc

(diakses pada tanggal 17 November 2017 pukul 15:12 WIB)

https://senyumperawat.com/2015/01/memahami-makna-dan-manfaat-telenursing.html  (diakses pada tanggal 17 november 2017 pukul 15:33 WIB)

Asmuji. 2012. Efektifitas dan Efesiensi Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Diabetes Mellitus Melalui Telenursing. 2012. The Indonesian Journal of Health
Science Vol 3 No 1

Mishbahatul, Eka., dkk.2015. Model Manajemen Perawatan Untuk Meningkatkan
Kepatuhan Minum Obat dan Status Gizi Pasien TB Paru. Jurnal Ners Vol 10 No 1.

Finkelstein, SM., dkk. 2006. Home Telehealth Improves Clnical Outcomes at
Lower Cost for Home Healthcare

November 2017 pukul 18:36

Skiba, D.J.1998, Health-orented Telecommunications in Nursing Informatics:
Where Caring ad Technology meet. Springer: New York

Sudaryanto, A., Okti Sri Purwanti.2008. Telehealth dalam Pelayanan
Keperawatan. Seminal Nasioanl Informatika 2008. UPN “Veteran”
Yogyakarta:1979-2328

Maulana, Irfan.2011. Telenursing Sebagai Trend dan Issu Pelayanan Keperawatan
Indonesia ditahun 2020: Analisis Perkembangan Teknologi Informasi.
Universitas Indonesia

Elisabeth, Greenberg M.2000. The Domain of Telenursing : Issue and Prospect.
Nursing Economic Jurnal, 18(4) 221-222

ACR standars teleradiologi : http://www.acr.org dalam
http//postradiografer.blogspot.co.id/2008/03/sistem-teleradiolografi.html?m=1
(diakses pada tanggal 17 November 2017 pukul 23:12 WIB)

tanggal 17 November 2017 pukul 23:19 WIB)
(diakses pada tanggal 17 November 2017 pukul 23:31 WIB)

https//www.yumpu.com/id/document/view/47500828/telepsychiatri-melalui-
videokonferensipdf-fik-ui-universitas-/4 (diakses pada tanggal 17 November 2017
pukul 23:43 WIB)

http://sistemkeseatanindonesia.blogspot.co.id/2010/11/penanganan-triase-lewat-senggenggam.html?m=1 diakses pada tanggal 17 November 2017 pukul 23:56 WIB)

Ayu, NMS. 2012. Penggunaan Teknologi Personal Digital Assistance (PDA) dalam 
  Meningkatkan Kualitas Pelayanan Keperawatan. Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah 
  Tanjung Pinang Vol 2 No 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar