Mengenal Lebih
Dekat : Apa Itu Telenursing?
Assyfa Siti
Rohmah, UPN “Veteran” Jakarta
Abstrak
Perkembangan
teknologi dan sistem informasi sudah sangat berkembang, tidak hanya dalam dunia
manajemen, bisnis atau organisasi saja, kini sistem informasi sudah berkembang di
dunia kesehatan, terutama di dunia keperawatan salah satu contohnya adalah
telenursing.
Di
beberapa negara seperti Australia dan Inggris telenursing ini sudah berkembang
dan berhasil digunakan dengan laju pertumbuhan yang tinggi. Telenursing sendiri
dapat membantu menyelesaikan permasalahan seperti jarak yang jauh. Di indonesia
sendiri telenursing belum begitu berkembang seperi di negara-negara lain. Namun
seiring dengan peningkatan perkembangan teknologi infomasi di Indonesia,
diharapkan telenursing ini dapat berkembang dengan baik dalam pelayanan
kesehatan khususnya dalam praktik keperawatan.
Kata Kunci:
Sistem Informasi keperawatan, telenursing, pelayanan kesehatan
Latar belakang
Perkembangan teknologi dan sistem informasi
yang semakin berkembang telah membuat dampak yang sangat besar dalam kehidupan
sehari-hari dan dunia kesehatan terutama dalam dunia keperawatan. Dewasa ini,
perawat semakin dituntut untuk menjadi perawat yang profesional tidak hanya
sebagai pelaksana saja namun sebagai pembaharu yang dapat mengedepankan perkembangan
dan juga pemanfaatan teknologi dan sistem informasi dalam dunia kesehatan,
terutama di keperawatan yang dapat meningkatkan pelayanan kesehatan untuk klien
atau pasien. Selain itu, teknologi informasi dan sistem informasi yang
berkembang di dunia kesehatan dapat memudahkan masyarakat untuk dapat mengakses
pelayanan keperawatan yang dibutuhkannya dimanapun ia berada salah satu nya
dengan tele-nursing.
Disamping teknologi dan sistem informasi yang
berkembang, perkembangan internet juga ikut memengaruhi keefektifan dalam
perkembangan telenursing ini. Dengan penerapan telenursing dalam dunia
keperawatan pada pelayanannya dapat meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan
partisipatif keluarga. Pada kesempatan ini penulis mencoba mengggali lebih
dalam mengenai telenursing beserta beberapa contohnya, sehingga perawat
indonesia bisa memamami, mengembangkan
dan mengaplikasikan telenursing.
Pembahasan
Teknologi
informasi dibidang keperawatan adalah teknologi informasi yang mengintegrasikan
ilmu keperawatan, komputer, ilmu pengetahuan, dan ilmu informasi untuk
mengelola dan mengkomunikasikan data, informasi, dan pengetahuan dalam praktek
keperawatan. Informatika keperawatan memfasilitasi integrasi data, informasi,
dan pengetahuan untuk dukungan klien, perawat, dan penyedia lainnya dalam
pengambilan keputusan mereka dalam semua peran dan pengaturan (Terhuyung &
Bagley-Thompson, 2002 dalam Salim, 2010)
Telenursing
adalah salah satu jenis dari pelayanan telehealth yang berkembang di dunia
sistem infomasi dan komunikasi. Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang
telenursing, baiknya kita mengetahui secara umum mengenai telehealth.
Telehealth
atau telemedicine, digunakan secara bergantian untuk merujuk pada pelayanan
yang menggunakan teknologi elektronik pada pasien tanpa harus bertatap muka
atau dengan keterbatasan jarak. Pada telehealth ini, secara umum ada dua
teknologi yang digunakan yaitu teknologi simpan dan sampaikan (store and
forward seperti teknologi x-ray dapat dikirimkan pada spesialis untuk
diinterpretasikan) ; dan teknologi real time dimana pasien dan perawat dapat
berinteraksi di waktu yang sama.
Menurut
Greenberg M. Elisabeth (2000), jenis dan
pembagian dari telehealth ada dua yaitu:
1. Telemedicine,
yang dibagi lagi menjadi lima yaitu: teleradiology (pengiriman data suatu
gambaran radiografi dari suatu tempat ke tempat lain secara elektronik untuk
mendapatkan hasil diagnosa dan dapat digunakan untuk konsultasi satu sama lain)
, teledermatology(suatu pengobatan kulit dimana menggunakan teknologi
elektronik untuk dapat mentransfer keadaan kulit dari satu povider lokasi satu
ke lokasi lain), telepathology(aplikasi di dalam telemedicine yang melibatkan
penggunaan teknologi komputer dan teknologi komunikasi dalam melakukan
diagnostik pada suatu spesimen penyakit), telepsyciatry(teknologi yang
dikembangakan untuk memberikan pelayanan, pembelajaran klinis dan penelitian
yang dapat memberikan informasi yang diberikan terkait pasien sehingga dapat
digunakan untuk media konferensi antara tim dokter, perawat dan tim medis
lainnya dalam memberikan pelayanan dan perawatan bagi pasien dari jarak jauh
atau wilayang yang sulit dijangkau) , dan teleoncology.
2. Telenursing,
yang di dalamnya terbagi lagi menjadi dua
a. Telephone
nursing, terdiri dari : triage(proses khusus untuk memilah pasien berdasar
tidak kegawatdaruratannya untuk menentukan jenis penanganan dan transportasinya
yang biasa dilakukan di rumah sakit atau di lapangan seperti apda kondisi
bencana, konsepnya adalah memilih pasien mana yang akan ditangani lebih dahulu
untuk menyelamatkan jiwanya), advice & infromation (saran dan informasi),
appointments & referrals (perjanjian dan petunjuk), symptom management
(pengelolaann dalam gejala yang ada), demand management (pengeloalaan
permintaan) dan disease management (pengelolaan penyakit).
b. Telehomecare,
terdiri dari: assesment & intervention (pengkajian dan rencana tindakan dalam
asuhan keperawatan), education(pengetahuan), suportive care (perhatian yang
mendukung), discharge followup (tindak lanjut saat keluat dari rumah sakit),
dan disease managemet (pengelolaan penyakit).
Bagan 1: Jenis
dan pembagian Telehealth (sumber: Greenberg M. Elisabeth, 2000)
Kita
telah mengetahui secara umum tentang teleheath dan pembagiannya. Lalu, apa itu
telenursing?
Telenursing
didefiniskan sebagai praktek keperawatan jarak jauh menggunakan teknologi
telekomunikasi (National Council Of State Boards of Nursing, 2011)
Telenursing adalah penggunaan teknologi dalam
keperawatan untuk meningkatkan perawatan bagi pasien (Skiba, 1998). Telenursing
ini menggunakan teknologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan
keperawatan kepada klien.
Telenursing
adalah salah satu alat atau jenis dari telekomunikasi dan teknologi informasi untuk
menyediakan praktik keperawatan dengan jarak jauh. Telenursing ini akan menjadi
sesuatu yang dapat mempermudah dalam mengirimkam atau memberitahu rekam medis
pasien (asuhan keperawatan) ke pasien yang dapat diakses pasien di rumahnya
dengan menggunakan kamera dan komputer. (S.kumar,2011)
Telenursing adalah salah satu penggunaan teknologi
telekomunikasi dalam keperawatan untuk meningkatkan perawatan. Telenursing melibatkan
penggunaan saluran komunikasi elektromagnetik (seperti kawat/kabel, radio dan
optik) untuk mengirimkan suara, data dan video. Selain itu, telenursing juga
digambarkan sebagai komunikasi jarak jauh antara manusia dan atau komputer.(kozier,
2015)
Berikut beberapa manfaat telenursing dalam
dunia kesehatan:
1. Mengurangi
jarak tempuh
2. Menghemat
waktu tempuh menuju pelayanan kesehatan
3. Meningkatkan
mutu pelayanan perawatan yang dilakukan dirumah
4. Meningkatkan
keefektifan dan keefisienan biaya kesehatan,pasien dan keluarga
5. Meningkatkan
cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis.
6. Dapat
dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning) dan
perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan.
7. Memungkinkan
perawat untuk mengontrol pasien dan mengingatkan pasien walaupun tidak bertemu
secara langsung
8. Meningkatkan
pengetahuan pasien
9. Pasien/klien
dapat melakukan konsultasi tentang perawatan
10. Pasien/klien
dapat memeriksa hasil dari test kesehatan yang telah dilakukan,
11. Dapat
menjadi bantuan untuk dokter dalam pelaksaan perawatan medis.
Selain manfaat dan keuntungan di
atas, menurut American Nurse Assosiation metode pelayanan telenursing ini memberikan beberapa
keuntungan antara lain:
1. Mengurangi
waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu
2. Mempersingkat
hari rawat dan mengurangi biaya perawatan
3. Membantu
memenuhi kebutuhan kesehatan
4. Memudahkan
akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi
5. Berguna
dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan di rumah
dengan jarak yang jauh dari pelayanan kesehatan
6. Mendorong
tenaga keseatan atau daerah yang kurang terlayani untuk mengakses penyedia
layanan melalui mekanisme seperti: konferensi video dan internet.
Manfaat lain dari metode
telenursing dalam dunia kesehatan maupun pendidikan adalah
1. Dapat
digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan dan menambah wawasan dan
pengetahuan bagi perawat baik yang berada di kota besar ataupun di pelosok yang
secara geofafis sulit untuk diakses. Selain itu dapat memfasilitasi
pembelajaran dan atau konsultasi mengenai asuhan keperawatan dari perawat
primer dengan perawat spesalis.
2. Dapat
memantau perkembangan serta memandirikan pasien dan keluarga dalam merawat diri
sendiri. Hal ini biasanya dilakukan oleh pasien yang sudah bisa pulang tetapi
harus menjalani perawatan secara mandiri dirumah, disinilah peran telenursing
untuk memantau nya.
3. Dapat
memantau dan memandu rehabilitasi pasienpasca dirawat dirumah sakit.
Telenursing ini berkembang sangat cepat diberbagai
negara karena beberapa faktor salah satunya adalah peningkatan angka kematian. Dengan
banyaknya manfaat telenursing dapat
membantu memecahkan dan menurunkan masalah kekurangan dalam dunia keperawatan, meminimalkan
jarak dan mengurangi atau menyelamatkan waktu perjalanan, dan menjaga pasien
walaupun tidak ada di rumah sakit.
Penggunaan yang paling umum pada telenursing
ini adalah penggunaan call center yang dioperasikan dan diatur oleh pengelola
organisasi perawatan di setiap rumah sakit , yang terdiri dari staff atau
perawat yang tercatat sebagai manajer kasus atau yang bertanggung jawab sebagai
pemberi informasi dan sebagai konseling untuk mengatur akses pasien dan
penggunaan ruangan gawat darurat.
Telenursing juga digunakan di rumah. Contohnya, seorang pasien
yang tidak bisa melakukan akivitas atau mengalami hambatan untuk bergerak, atau
pasien dengan penyakit kronis seperti diabetes, atau pasien dengan kelainan
syaraf atau penyakit yang menyerang sistem syaraf seperti parkinson, dapat tetap
berada dirumah dan dikunjungi dan dibantu secara teratur oleh seorang perawat
dengan videoconference, videophone, dsb. Selain itu juga ada aplikasi yang
dapat digunakan untuk pedoman bantuan asuhan keperawatan untuk pasien setelah
operasi, perawaatan luka dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut membutukan keterlibatan dari keluarga
tidak hanya pasien dan klien atau pasiennya saja.
Gambar 1 Alur Telenursing
Salah
satu contoh telenursing yang pernah dilaksanakan adalah N-SMSI (Ners Short
message Service) oleh. N-SMSI ini adalah salah satu bentuk telenusing yang
tidak membutuhkan biaya yang mahal karena dibangun dengan berbasis website,
menginduk pada suatu provider email. N-SMSI ini merupakan bentuk intervensi
keperawatan komunitas, dimana perawat mengirimkan SMS kepada pasien. SMS berisi
pesan pengingat untuk meminum oabt dan nutrisi yang dikirim setiap hari dengan
frekuensi yang disesuaikan dengan jadwal minum obat pasien. Hasilnya model manajemen
keperawatan N-SMSI ini dapat meningkatkan kepatuhan minum obat pasienn karena
diberikan peran pengingat minum obat 15 menit sebelum waktu minum obat,
sehingga baik pasien ataupun keluarga selalu ingat waktu minum obat pasien. (
Eka Mishbahatul, dkk 2015 Model Manajemen Perawatan Untuk Meningkatkan
Kepatuhan Minum Obat dan Satus Gizi Pasien TB Paru. Jurnal Ners Vol 10 No1)
Contoh lainnya selain N-SMSI adalah
TeleHomeCare atau Home Health Care (HHC). Home Health Care ini adalah program
yang didesain untuk mengidentifikasi dan mengdokumentasikan perawatan standar
untuk pasien di rumah setelah rawat inap dan membutukan pemantauan. TeleHomeCare
ditujukan untuk mengontrol dan mengevaluasi pasien setelah keluar dari
rumahsakit.
Pada
pasien Sistem HHC ini terdiri dari satu set box yang terhubung pada tv dan
telphone dan sebuah kamera yang focus yang ditaruh di atas box. Kamera ini
dapat berpindah atau memfokuskan secara otomatis untuk menampilkan gambar
seperti luka, mata kaki beserta pembengkakannya apabila ada dsb. Selain itu
pasien dalam pemantauan akan menerima pemantauan fisiologis untuk mengetahui
keaadan mereka. Misal untuk pasien dengan congestive heart failure(CHF) atau
gagal jantung kongestif menerima oximeter untuk mengukur saturasi oksigen dalam
tubuhnya dan tensimeter digital (otomatis) untuk mengukur tekanan darahnya.
Dalam
TeleHomeCare ini, perawat akan menelepon pasien dan pasien akan mengangkat
teleponnya. Ketika itu, perawat aka mengontrol audio dan video secara
bersamaan. Perawat akan mengisi semua data yang diperlukan dan memulai
pemantauan. .
(Finkelstein, S M., dkk, 2006 Home Telehealth Improves Clinical Outcomes at
Lower Cost for Home Health Care. Telemedicine and E-Health Vol 12 No 2 )
Gambar 2. TeleHomeCare(sumber: pubs.sciepub.com/ajphr/1/1/3/index.html)
Contoh berikutnya dari telenursing adalah Personal
Digital Assistants(PDA). Personal Digital Assistants (PDA) ini adalah suatu
alat berupa portable yang merupakan komputer genggam dan sering ditemu di rumah
sakit, biasanya digunakan oleh dokter dan perawat. Perawat dapat mengakses
secara cepat informasi tentang obat, penyakit dan penghitungan kalkulasi obat
atau oenghitungan cairan IV fluid/infus. Perawat dapat menyimpan data pasien,
membuat grafik/table, mengefisiensikan data, mengorganisasikan data,
mendokumentasikan intervensi keperawatan da membuat rencana asuhan keperawatan.
Apabila pasien dan perawat memiliki PDA tentu dapat diterapkan komunikasi
keperawatan tingkat mutahir yang tidak menonjolkan peran tatap muka (face to
face) antara perawta dan pasien (telenursing).
Satu
studi kecil di Hongkong menunjukan bahwa meskipun pasien merasa bahwa
menggunakan PDA dapat meningkatkan efisiensi perawat dalam pengambilan data dan
perhitungan, pasien terkadang khawatir hasilnya tidak akurat. Untuk itu diperlukan
peran perawat untuk menjelaskan kegunaan dari PDA ini, selain itu perawat juga
harus siap menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dijawab pasien. ( Ayu, NMS. 2012. Penggunaan Teknologi Personal
Digital Assistance (PDA) dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Keperawatan. Jurnal
Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjung Pinang Vol 2 No 2)
Sebagai
suatu sistem tak hanya keuntungan atau kelebihan yang ada, tentunya telenursing memiliki beberapa kekurangan yang tidak dapat
dihindari, antara lain:
1. Kurangnya
interaksi secara langsung (face-to-face) antara perawat dengan klien yang
nantinya berdampak buruk pada kualitas pelayanan kesehatan karena banyak
anggapan bahwa kontak langsung dengan pasien dangatlah penting terutama untuk
dukungan emosional dan sentuhan terapeutik.
2. Belum
meratanya atau gangguan pada internet atau terputusnya hubungan komunikasi
dapat menggaggu aktifitas pelayanan yang sedang berjalan akibat gangguan cuaca
dan gangguan lainnya
3. Adanya
kemungkinan risiko terhadap keamanan dan kerahasiaan dokumen klien.
4. Biaya
yang diperlukan cukup mahal
5. Kemungkinan
terjadinya perbedaan persepsi mengenai telenursing berdasarkan pada Nilai budaya
di suatu wilayah atau negara.
Perlu diketahui bahwa telenursing ini penuh
dengan aspek legal/hukum, etik dan isu-isu. Di berbagai negara atau kota
telenursing ini tidak diperbolehkan atau dilarang, seandainya boleh pun,
perawat yang melakukan harus memiliki lisensi dari rumah sakit nya dan dari
negara atau pimpinan wilayah setempat.
Untuk
mengatasi hambatan-hambatan dalam penggunaan aplikasi telenursing, perawat
harus memastikan kebijakan umum kesehatan yang mengatur praktek (standar
operasi prosedur) ada, perhatika kode etik dan tingkatkan profesionalisme,
keamanan dan kerahasiaan pasien. Selain itu,
telenursing ini perlu memerhatikan strategi dan kebijakan pengembangan praktek
keperawatan, penyediaan pelayanan kesehatan terutama dalam asuhan keperawatan.
Pelaksanaan
telenursing di Indonesia memang belum begitu berkembang, namun ada beberapa rumah sakit seperti Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati (RSUP Fatmawati), Rumah
Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto (RSPAD Gatot Subroto), dan Rumah Sakit
Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang mulai mengembangkan
sistem telenursing.
Simpulan
Telenursing
merupakan salah satu alat atau jenis dari telekomunikasi dan teknologi informasi untuk
menyediakan praktik keperawatan dengan jarak jauh yang melibatkan penggunaan
saluran komunikasi elektromagnetik (seperti gelombang, radio dan optik) untuk
mengirimkan suara, data dan video.
Telenursing dapat membantu memecahkan dan menurunkan masalah
kekurangan dalam dunia keperawatan, meminimalkan jarak dan mengurangi atau
menyelamatkan waktu perjalanan, dan menjaga pasien walaupun tidak ada di rumah
sakit.
Terdapat
beberapa contoh dari telenursing yaitu N-SMSI (Ners Short Message Service), TeleHomeCare,
dan Personal Digital Assistants(PDA). Ketiga contoh ini menjadi bukti bahwa
sistem informasi dalam dunia kesehatan sudah berkembang.
Telenursing
ini dapat mendatangkan manfaat apabila metode ini dilakukan secara efektif
dalam aktifitas pelayanan kesehatan dengan melibatkan berbagai pihak, baik dari
instansi atau rumah sakit terkait, pemerintahan wilayah setempat, pasien dan
tentunya keluarga pasien. Selain itu, perawat perlu mengikuti pelatihan
komunikasi agar lebih mudah dalam mengaplikasikan dan mengembangkan berbagai aplikasi
tele-nursing.
Saran
1. Sebagai
seorang perawat, harus bisa mengikuti perkembangan zaman dan terbiasa dengan
perubahan yang mungkin akan terjadi
2. Mengikuti
pelatihan atau seminar baik tentang sistem informasi keperawatan ataupun
tentang asuhan keperawatannya sendiri untuk meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan.
3. Dapat
mengikuti perkembangan zaman agar tidak tertinggal oleh arus globalisasi
4. Meningkatkan
pengetahuan agar dapat menjadi seorang perawat yang profesional dan kompeten.
5. Metode
telenursing ini tentunya sangat membutuhkan peran perawat agar dapat
berkembang, karena setiap gerakan menuju lebih baik membutuhkan perawat yang
kompeten dan mau menjadi pembaharu, mengembangkan metode ini agar banyak orang
yang mengenal dan mengetahui.
6. Melaksanakan
setiap kegiatan dengan tidak melanggar kode etik dan kebijakan yang telah
berlaku.
Daftar Pustaka
Kumar,
S., and Helen Snooks.2011.Telenursing.London:Springer
Kozier and Erb’s.2015.
Fundamental of Nursing Australian Edition Vol.1 3rd Ed.
Australia:Pearson
Education Inc
(diakses pada tanggal 17 November 2017
pukul 15:12 WIB)
https://senyumperawat.com/2015/01/memahami-makna-dan-manfaat-telenursing.html
(diakses pada tanggal 17 november 2017
pukul 15:33 WIB)
Asmuji. 2012. Efektifitas
dan Efesiensi Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Diabetes
Mellitus Melalui Telenursing. 2012. The Indonesian Journal of Health
Science Vol 3 No
1
Mishbahatul,
Eka., dkk.2015. Model Manajemen Perawatan Untuk Meningkatkan
Kepatuhan Minum Obat dan Status Gizi
Pasien TB Paru. Jurnal Ners Vol 10 No 1.
Finkelstein,
SM., dkk. 2006. Home Telehealth Improves Clnical Outcomes at
Lower Cost for
Home Healthcare
http://pubs.sciepub.com/ajphr/1/1/3/index.html
(diakses pada tanggal 17
November 2017
pukul 18:36
Skiba, D.J.1998,
Health-orented Telecommunications in Nursing Informatics:
Where Caring ad
Technology meet. Springer: New York
Sudaryanto, A.,
Okti Sri Purwanti.2008. Telehealth dalam Pelayanan
Keperawatan. Seminal
Nasioanl Informatika 2008. UPN “Veteran”
Yogyakarta:1979-2328
Maulana,
Irfan.2011. Telenursing Sebagai Trend dan Issu Pelayanan Keperawatan
Indonesia
ditahun 2020: Analisis Perkembangan Teknologi Informasi.
Universitas
Indonesia
Elisabeth,
Greenberg M.2000. The Domain of Telenursing : Issue and Prospect.
Nursing Economic Jurnal, 18(4) 221-222
ACR
standars teleradiologi : http://www.acr.org
dalam
http//postradiografer.blogspot.co.id/2008/03/sistem-teleradiolografi.html?m=1
(diakses pada tanggal 17 November 2017
pukul 23:12 WIB)
tanggal 17
November 2017 pukul 23:19 WIB)
(diakses pada tanggal 17 November 2017
pukul 23:31 WIB)
https//www.yumpu.com/id/document/view/47500828/telepsychiatri-melalui-
videokonferensipdf-fik-ui-universitas-/4
(diakses pada tanggal 17 November 2017
pukul
23:43 WIB)
http://sistemkeseatanindonesia.blogspot.co.id/2010/11/penanganan-triase-lewat-senggenggam.html?m=1
diakses pada tanggal 17 November 2017 pukul 23:56 WIB)
Ayu, NMS. 2012. Penggunaan Teknologi Personal Digital Assistance (PDA) dalam
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Keperawatan. Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah
Tanjung Pinang Vol 2 No 2
Ayu, NMS. 2012. Penggunaan Teknologi Personal Digital Assistance (PDA) dalam
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Keperawatan. Jurnal Keperawatan STIKES Hang Tuah
Tanjung Pinang Vol 2 No 2



Tidak ada komentar:
Posting Komentar